Mescolare •ᴗ•

blog niki isinipun nopo nopo mawon ingkang kula pengin mbagiaken. judulipun kula damel amargi judul blog ingkang nggunaaken boso inggres sampun menstrim (baca: mainstream) . monggo dipun waos, insyaAllah mbiyantu. :)

I am Malala

By 07.13




Se(ingatku)kilas tentang Malala Yousafzai dalam buku I am Malala. tulisan Malala Yousafzai & Christina Lamb.namanya Malala Yousafzai. lahir bulan Juli tangga 12 tahun 1997. lahir ditahun yang sama dengan aku, tapi kepekaanku terhadap masyarakat mungkin belum bisa menyamainya. saya tau Malala setelah nonton acara TV. katanya, Malala adalah peraih Nobel Perdamaian Termuda! and its true. aku tertarik, aku baca baca tentangnya, and she is so cool. mungkin ada yang sudah tau, ada yang sangat tau, ataupun malah ada yang tidak tau sama sekali tentangnya. that's why tak kasih tau, tak ceritakan tentangnya yang terangkum apik dalam buku ini. am Malala

I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and Was Shot by the Taliban (2013) itu adalah judul aslinya. tapi sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh penerbit Mizan. 
Malala Yousafzai, lahir di Mingora, di Lembah Swat, Pakistan, 12 Juli 1997. Ayahnya bernama Ziauddin, dan ibunya bernama Tor Pekai. dia memiliki dua adik. pertama bernama Khushal dan kedua adalah Atal. ia lebih dekat dengan Khushal daripada Atal, karna perbedaan usia yang tak terlalu jauh antara Malala dan Khushal. keluarga itu berasal dari suku Pusthun. ayahnya memiliki sebuah sekolah benama Khushal. sama seperti nama salah seorang pejuang Pakistan.
Sebagaimana mayoritas orang Pakistan, mereka penganut agama Islam Sunni.
diawal buku ini, diceritakan berbagai sejarah Pakistan. kemudian menceritakan tentang kebudayaan masyarakat Pakistan. termasuk budaya wanitanya. disana, perempuang sangat tidak dianjurkan keluar sendiri. mereka harus ditemani seorang laki laki mahramnya. meskipun masih kecil. 
seiring berjalannya waktu, berbagai faham baru tentang isam muncul di Pakistan. dan faham islam yang ekstreem pun muncul. adalah gerakan Taliban, dipimpin oleh Maulana Fazlullah yang berhasil menguasai lembah Swat. 
Taliban melarang masyarakatnya menonton TV, mendengarkan musik, dan melarang wanita untuk bersekolah. mereka juga menyuruh para waanita memakai burqa, menutup kepala mereka, dan menutupi wajahnya juga.
sedangkan Malala adalah gadis periang yang suka mendengarkan musik, menonton TV, dan juga BERSEKOLAH. 
ada banyak sekali sekolah sekolah yang dihancurkan Taliban. dan Malala prihatin akan hal itu. bersama ayahnya, Malala berbicara kepada semuanya tentang pentingnya pendidikan untuk semua orang. termasuk kaum wanita.
pada 9 Oktober 2012, hari itu Malala masih ujian di sekolahnya. dan sepulang sekolah, Malala pulang bersama teman-temannya dengan truk yang dimodifikasi sebagai bus Sekolah “Khushal”. diperjalanan, bus itu dihadang oleh dua orang lelaki. tanpa basa basi, mereka bertanya dengan garang “Yang mana Malala?”. dan saat itu hanya Malala yang tidak memakai burqa. tanpa basa basi lagi, 2 orang lelaki tadi langsung menembaki Malala. dan satu peluru berhasil masuk ke kepala sebelah kirinya. 
Malala menderita luka sangat parah, tapi nyawanya berhasil diselamatkan. Setelah dioperasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di kepalanya, dan beberapa hari dirawat di sebuah rumah sakit militer di Peshawar,  Pakistan, dia diterbangkan ke Inggris, untuk menjalani operasi dan perawatan intensif yang jauh lebih baik di Rumah Sakit Queen Elizabeth, di Birmingham. Setelah nyawanya berhasil diselamatkan oleh tim dokter rumah sakit itu, mereka juga melakukan bedah syaraf di wajah Malala, agar wajahnya bisa dikembalikan sesempurna mungkin. berhari hari ia koma. Total sekitar 6 bulan Malala harus berada di rumah sakit itu untuk menjalani beberapakali operasi dan perawatan pemulihan.
"Oke, silakan menembak saya, tapi pertama-tama dengarkan saya. Apa yang Anda lakukan adalah salah. Saya tidak melawan Anda secara pribadi. Saya hanya ingin setiap gadis pergi ke sekolah."
"Rasanya seperti hidup ini bukan hidupku. Ini adalah kehidupan kedua. Orang-orang telah berdoa kepada Tuhan untuk mengampuni saya dan saya terhindar untuk alasan—untuk menggunakan hidup saya untuk membantu orang.”

yaah begitulah kira-kira kisah seorang gadis yang hari ini berumur 17 tahun bernama Malala dalam memperjuangkan pendidikan untuk wanita di Lembah Swat, Pakistan. meski begitu, sampai hari ini masih banyak pro dan kontra mengenai apa yang dilakukan olehnya.

beginilah dunia dengan segala indah dan gundahnya. ada yang dengan mudah mendapatkan yang diinginkan, ada juga yang harus mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan hal yang kadang tidak kita hiraukan. oh ya, dalam tulisannya, Malala juga mengatakan bahwa kekuatannya hanya 1. Tuhan. Allah.
mari bersyukur atas apa yang Allah berikan pada kita, wanita Indonesia. mari berterimakasih kepada pendahulu Malala yang kita kenal dengan Raden Ajeng Kartini yang juga memperjuangkan pendidikan untuk kita. mari berterimakasih atas tidak adanya gonjang ganjing peperangan di bumi pertiwi kita. dan mari berikan yang terbaik untuk semua orang. menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. lewt buku ini, Malala ingin membuat orang lain terinspirasi, dan lewat tulisan ini, saya juga ingin bermanfaat untuk anda semua, readers!
 "Karena selongsong peluru hanya mampu menembus kepala satu orang saja, tetapi dengan tulisan, kau bisa menembus isi kepala orang yang tak terbatas"



You Might Also Like

0 komentar